This is an outdated version published on 2023-11-16. Read the most recent version.

Penataan Gaya Heritage Kolonial melalui Elemen Arsitektur sebagai Identitas Budaya pada Kawasan Simpang Lima - Asia Afrika Bandung

https://doi.org/10.59810/lejlace.v1i2.68

Authors

Keywords:

Budaya, Heritage, Identitas, Kolonial, Simpang Lima

Abstract

Evolusi zaman pada karya arsitektur memiliki keunikan tersendiri yang khas dan tidak akan terulang kembali, dimana kekhasan tersebut menjadi suatu nilai warisan sejarah budaya yang membentuk identitas suatu tempat. Seperti halnya gaya arsitektur pada era kolonial Belanda yang memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan arsitektur kota-kota besar di Indonesia, misalnya bangunan heritage. Namun pada kenyataanya, bangunan heritage di kota-kota besar Indonesia sendiri telah banyak mengalami perubahan, baik secara fisik spasial maupun fungsionalnya sebagai dampak dari meningkatnya kebutuhan manusia. Perubahan tersebut apabila tidak disertai dengan kesadaran terhadap pentingnya pelestarian cagar budaya akan menjadi tidak terkendali hingga menyebabkan perubahan total hingga hilangnya benda cagar budaya sebagai bukti sejarah dan identitas bangsa. Demikian pula yang terjadi di Kota Bandung, khususnya Kawasan Simpang Lima sebagai titik penting dan embrio kota. Bangunan-bangunan di kawasan tersebut memiliki penyikapan khusus yang khas terhadap pola-pola sekitarnya yang ikut membentuk wajah kota. Namun, sangat disayangkan dari lima sudut di Simpang Lima, saat ini hanya tersisa tiga bangunan heritage. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah kualitatif deskriptif melalui pendekatan interpretasi berlandaskan teori. Analisis dilakukan dengan mengamati bentuk fisik, spasial, dan tata elemen guna dapat memberikan solusi desain mengenai bangun arsitektur yang tetap memperhatikan nilai budaya. Berdasarkan penelitian, untuk itu perlu dilakukan usaha pelestarian untuk menjaga dan mempertahankan nilai-nilainya sebagai kawasan heritage.

References

Abieta, Arya, Hubertus Sadirin, Cor Passchier, Endy Subijono, S Febriyanti, Han Awal, Indah Sulistiana, and Nadia Purwestri. 2011. Pengantar Panduan Konservasi Bangunan Bersejarah Masa Kolonial. Jakarta: Pusat Dokumentasi Arsitektur.

Australia ICOMOS. 2019. The Burra Charter for the Conservation of Place of Cultural Significance. Australia. https://openarchive.icomos.org/id/eprint/2145.

Brolin, Brent C. 1980. Architecture in Context: Fitting New Buildings With Ol. Van Nostrand Reinhold. https://lccn.loc.gov/79015239.

Dana, Djeffry W. 1990. Ciri Perancangan Kota Bandung. Edited by Beny Suherman D. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Handinoto. 2010. Arsitektur Dan Kota-Kota Di Jawa Pada Masa Kolonial. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Hartono, Dibyo. 2014. Architectural Conservation Award Bandung. Bandung: Bandung Remaja Rosdakarya.

Hortono, Harastoeti D. 2011. 100 Bangunan Cagar Budaya Di Bandung. Bandung: CSS Publish.

Indonesia. 2011. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya. Indonesia.

PERDA. 2018. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2018 Tentang Pengelolaan Cagar Budaya. https://peraturan.bpk.go.id/Details/145230/perda-kota-bandung-no-7-tahun-2018.

Haryoto, Kunto. 1986. Semerbak Bunga Di Kota Bandung. Indonesia: PT. Granesia.

Lynch, Kevin. 1960. The Image of the City. Cambridge MA: MIT Press.

Morgan, Morris Hicky. 1960. Vitruvius; The Ten Books on Architecture. New York: Dover Publication,

Murtagh, William J. 2005. Keeping Time: The History and Theory of Preservation in America. United States: John Wiley and Sons Ltd.

Orbasli, Aylin. 2007. Architectural Conservation: Principles and Practice. United Kingdom: Blackwell Science.

Preservation Alliance. 2007. Sense of Place: Design Guidelines for New Construction in Historic Districts. Philadelphia: William Penn Foundation.

Rahma, Rizkia. 2015. Aspek Dasar dalam Arsitektur Menurut Vitruvius. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Sombu, Alwin S. 2015. Pelestarian Makna Kultural Gereja Santo Yusuf Bintaran Yogyakarta dengan Pendekatan Arsitektur. Bandung: Universitas Katolik Parahyangan.

Suharto, Fachruddin. 2019. Karakter Bangunan Kolonial (Indisch) di Indonesia. Manado: Universitas Negeri Manado.

Al-Athas, Syarifah Ismailiyah. 2016. Transformasi Struktur Bentuk Jaringan Jalan di Kawasan Simpang Lima Kota Bandung. Jurnal Arsitektur NALARs Volume 15 Nomor 2 Juli 2016: Hal 122.

Hirzan, Muhammad dkk. 2017. Tinjauan Bentuk dan Massa Bangunan di Kawasan Simpang Lima Bandung. Jurusan Arsitektur Itenas Volume 5 Nomor 2, Mei 2017: Hal 4.

Nurrizka, Wanda. 2022. Studi Konfigurasi Massa dan Ruang Simpang Lima Kota Bandung. Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning: Hal 1-4.

Published

2023-11-16

Versions

How to Cite

Zakiyah, F., & Herwindo, R. P. (2023). Penataan Gaya Heritage Kolonial melalui Elemen Arsitektur sebagai Identitas Budaya pada Kawasan Simpang Lima - Asia Afrika Bandung. Local Engineering, 1(2), 45–54. https://doi.org/10.59810/lejlace.v1i2.68

Issue

Section

Articles-Architecture