Potensi Kerawanan Kenaikan Permukaan Air Laut di Kawasan Pesisir Kecamatan Paju’kukang Kabupaten Bantaeng

https://doi.org/10.59810/greenplexresearch.v2i1.126

Authors

  • Indriyanti Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Farida Gaffar Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Kasmawati Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Nini Apriani Rumata Universitas Muhammadiyah Makassar

Keywords:

Kawasan Pesisir, Lahan, Kenaikan Permukaan Air Laut, Kerawanan, Bencana

Abstract

ABSTRAK
Wilayah pesisir merupakan kawasan dengan potensi besar untuk pembangunan, tetapi juga rentan terhadap bencana lingkungan, salah satunya kenaikan permukaan air laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik fisik dan potensi wilayah pesisir Kecamatan Paju’kukang serta menganalisis tingkat kerawanannya terhadap kenaikan permukaan air laut. Studi ini menggunakan metode campuran, dengan analisis deskriptif kualitatif dan analisis spasial berbasis sistem informasi geografis (GIS). Data dikumpulkan melalui observasi lapangan dan dokumen terkait, mencakup indikator seperti kemiringan lereng, tata guna lahan, ketinggian gelombang, kecepatan arus, angin, dan pasang surut. Hasil menunjukkan bahwa 60,3% wilayah memiliki tingkat kerawanan sedang, 25,5% memiliki kerawanan tinggi, dan hanya 14,1% yang tergolong rendah. Kerawanan tinggi umumnya terdapat di kawasan dengan tata guna lahan intensif, seperti permukiman dan kawasan industri. Faktor seperti kemiringan lereng rendah (0–8%) dan dinamika laut, termasuk ketinggian gelombang mencapai 1,2 meter, berkontribusi signifikan terhadap tingkat kerawanan ini. Aktivitas pembangunan di Kawasan Industri Bantaeng turut meningkatkan tekanan lingkungan, yang dapat memperburuk risiko di masa depan. Penelitian ini menegaskan pentingnya perencanaan tata guna lahan yang berkelanjutan untuk meminimalkan risiko bencana di kawasan pesisir. Temuan ini memberikan kontribusi penting bagi literatur terkait kerawanan pesisir di Indonesia dan dapat menjadi dasar untuk kebijakan mitigasi bencana yang lebih efektif. Studi lanjutan diperlukan untuk mengevaluasi dampak perubahan iklim jangka panjang dan efektivitas kebijakan tata ruang di kawasan pesisir.


ABSTRACT
Coastal areas are highly dynamic regions with significant environmental and economic potential, but they face increasing risks from sea level rise caused by climate change and human activities. This study aims to assess the physical characteristics, potential, and vulnerability of the coastal area in Paju’kukang Subdistrict, Bantaeng Regency, Indonesia, to sea level rise. A mixed-methods approach was employed, combining qualitative analysis for identifying influencing indicators and quantitative spatial analysis for mapping vulnerability. Data were collected through field observations and secondary sources, focusing on slope gradient, land use, wave height, currents, wind, and tides. The findings reveal that 60.3% of the area exhibits moderate vulnerability, 25.5% high vulnerability, and only 14.1% low vulnerability. Key factors include flat topography (slope gradient 0–8%), predominant land uses such as agriculture and aquaculture, and dynamic oceanographic conditions with wave heights reaching 1.2 meters during specific seasons. The development of the Bantaeng Industrial Park further increases land use intensity, potentially exacerbating vulnerability. These results underscore the urgent need for sustainable land-use planning to mitigate risks and protect coastal communities. By providing a detailed vulnerability map, this study contributes to disaster risk management and supports decision-makers in crafting effective mitigation policies. Future research should explore predictive models for long-term climate impacts and evaluate coastal zoning policies to enhance resilience against sea level rise.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Nabillah R, Setiawan I, Waluya B. Kerentanan sosial pada wilayah potensi bencana tsunami di pesisir Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL). 2020;4(2):96-112.

Ervianto A, Hariyanto B. Analisis Dampak Abrasi Pantai Terhadap Lingkungan Sosial Di Kecamatan Bancar Kabupaten Tuban. Swara Bhumi. 2021;1(1):1-8.

Raharjo P, Setiady D, Zallesa S, Putri E. Identifikasi kerusakan pesisir akibat konversi hutan bakau (mangrove) menjadi lahan tambak di kawasan pesisir Kabupaten Cirebon. Jurnal Geologi Kelautan. 2016;13(1).

Stefano A. Perencanaan pengembangan kawasan pesisir. Buletin Loupe. 2017;13(01):331116.

Sawaludin S, Hidayat A, Nurgiantoro N, Hasan ES, Haraty SR, Jahidin J. Peningkatan Kapasitas Masyarakat Untuk Pengembangan Wisata Pesisir Desa Wawatu Kabupaten Konawe Selatan. Jurnal Pepadu. 2024;5(3):539-48.

Kuba MSS, Rumata NA, Amal CA. Dampak Perubahan Lahan Terhadap Bencana Banjir di Kecamatan Rappocini Kota Makassar. Journal of Green Complex Engineering. 2024;1(2):99-106.

Rumata NA, Syamsuri AM, Janna NM, Ilma N. Kajian Pengaruh Perubahan Lahan Terhadap Bencana Banjir Di Kecamatan Manggala Kota Makassar. Jurnal Environmental Science. 2023;6(1):100-6.

Heryana A. Pengertian dan Jenis-Jenis Bencana. Jakarta: Universitas Esa Unggul. 2020.

Niode DF, Rindengan YD, Karouw SD. Geographical information system (GIS) untuk mitigasi bencana alam banjir di Kota Manado. Jurnal Teknik Elektro dan Komputer. 2016;5(2):14-20.

Putranto A. Tipologi, Dinamika, Dan Potensi Bencana Alam Di Kawasan Pesisir Kabupaten Tulungagung. Ekologia: Jurnal Ilmiah Ilmu Dasar dan Lingkungan Hidup. 2020;20(1):14-23.

Setyati WA, Rezagama A, Agustini TW, Hidayat Y, Wishnu NP, Wulandary DA, editors. Inovasi penanganan mitigasi bencana Desa Bedono Kecamatan Sayung Demak akibat efek abrasi. Seminar Nasional Kolaborasi Pengabdian kepada Masyarakat; 2018.

Azuga NA. Kajian Kerentanan Kawasan Pesisir Terhadap Bencana Kenaikan Muka Air Laut (Sea Level Rise) Di Indonesia. Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal Of Tropical Marine Research)(J-Tropimar). 2021;3(2):65-76.

Karlina WR, Viana AS. Pengaruh naiknya permukaan air laut terhadap perubahan garis pangkal pantai akibat perubahan iklim. Jurnal Komunikasi Hukum (Jkh). 2020;6(2):757-586.

Sinaga M, Yusril Y. Dampak Perubahan Iklim Di Pasifik Selatan: Ancaman Naiknya Permukaan Air Laut Terhadap Eksistensi Negara Dan Penduduk Kiribati. Papua Journal of Diplomacy and International Relations.1(1):29-43.

Septriana FE, Alnavis NB, Gustia R, Wirawan RR, Putri NP, Hasibuan HS, Tambunan RP. Dampak Perubahan Tutupan Lahan pada Sistem Hidrologi di Jakarta. Majalah Ilmiah Globe. 2020;22(1):51-8.

Subagiyo A, Wijayanti WP, Zakiyah DM. Pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil: Universitas Brawijaya Press; 2017.

Chatra A, Rusdinal R, Syahrul R. Metode Penelitian Kualitatif. Jambi: Sonpedia Publishing Indonesia. 2023.

suci Sukmawati A, Rusmayadi G, Amalia MM, Hikmah H, Rumata NA, Abdullah A, et al. METODE PENELITIAN KUANTITATIF: Teori dan Penerapan Praktis Analisis Data berbasis Studi Kasus: PT. Sonpedia Publishing Indonesia; 2023.

Rumata NA, Ilma N, Janna NM, Nurdin L. Kajian Tingkat Kekumuhan Kawasan Permukiman di Kawasan Bontorannu Kota Makassar. Journal of Green Complex Engineering. 2023;1(1):11-9.

Idrus I, Latif S, Rumata NA. Pemetaan Tipologi Perumahan Pulau Kodingareng Lompo. Journal of Green Complex Engineering. 2023;1(1):33-40.

Angraini F, Selpiyanti S, Walid A. Dampak alih fungsi lahan terhadap degradasi lingkungan: studi kasus lahan pertanian sawah menjadi lahan non pertanian. Jurnal Swarnabhumi. 2020;5(2).

Published

2024-09-01

How to Cite

Indriyanti, Gaffar, F., Kasmawati, & Rumata, N. A. (2024). Potensi Kerawanan Kenaikan Permukaan Air Laut di Kawasan Pesisir Kecamatan Paju’kukang Kabupaten Bantaeng. Journal of Green Complex Engineering, 2(1), 35–42. https://doi.org/10.59810/greenplexresearch.v2i1.126

Issue

Section

Articles

Similar Articles

1 2 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.